Sunday, December 9, 2012

Konstruksi tangga dan bahan tangga



 Konstruksi tangga harus kuat dan stabil, karena sebagai jalan penghubung ke lantai tingkat. Menurut peraturan pembebanan Indonesia untuk gedung, 1983, bahwa beban ditangga lebih besar dari beban pada pelat lantai.

Untuk bangunan rumah tinggal = 250 kg/ m2

Dan bangunan umum diambil = 300 kg/ m2

- Konstruksi tangga dapat menjadi satu dengan rangka bangunannya, jika terjadi ada penurunan bisa menyebabkan sudut kemiringan tangga berubah, Jika konstruksi tangga tersendiri artinya terpisah dengan struktural rangka bangunan, dibuatkan pondasi tersendiri rangka tangga tidak menempel pada dinding diberi sela ± 5 cm.

- Bidang momen yang terjadi pada ibu tangga;


- Bahan tangga;

Dapat dari bahan; kayu, beton bertulang,baja, batu alam.

a). Tangga kayu;

Mudah dikerjakan, harga cukup murah, bentuk bahan alami menambah kesejukan suasana ruang.

b). Tangga beton bertulang;

Konstruksinya kuat dan awet, tidak cepat rusak, dapat berumur panjang, bahan tahan api. Dapat dipasang di bangunan umum atau bangunan tingkat rendah atau sampai dengan 4 (empat) lantai.

c). Tangga baja;

Kurang serasi ditempatkan pada ruang dalam karena bentuknya kasar, biasanya dipasang sebagai tangga pribadi atau tangga darurat dengan bentuk lingkar.

d). Tangga dari batu alam;

Merupakan pasangan bata pada halaman rumah, tidak terlindung, tidak memerlukan perhitungan konstruksi.

Disamping beberapa jenis tangga ada juga tangga gerak (eskalator), tangga ini bergerak naik atau turun, tanpa perlu melangkahkan kaki, karena digerakkan dengan mesin, biasanya dipasang pada bangunan komersil dan biaya operasionalnya mahal.